Momentum

Cerpen ini dibuat untuk event Tantangan di Kemudian, pada tahun 2008

Schnee

Salju itu hinggap di kelopak matanya. Basah. Andra berdiri di sampingku sambil memegang kameranya, sesekali membersihkan salju yang menempel pada benda kesayangannya itu. Hari ini ada banyak objek lagi yang ingin ia amati, tapi ia terlihat agak lelah siang ini. Kulit wajahnya mulai terlihat pucat seperti orang-orangan salju. Aku mengenggam tangannya dan mengajak ia berteduh di teras rumah kami yang mungil. Semburat senyum tenang merekah di bibirnya sambil berlari kecil mengikuti langkahku. Aku tertawa Continue reading Momentum

Setan Ondel-Ondel

 

Hari itu, setelah pulang sekolah aku pergi mengaji seperti biasanya. Pak Ustadz memarahiku karena belum bisa menghapal Ayat Kursi dan surat Al-Falaq. Menyebalkan sekali, aku kan anak kecil, masa dimarahi seperti itu? Tapi aku pulang mengaji dengan perasaan senang, aku ingat masih punya mainan baru, hadiah ulang tahun dari Papa.

Sesampainya di rumah, aku segera bermain dengan mainan itu: sebuah robot-robotan Gundam yang tampak keren sekali. Di sampingku duduk Ahmad, sepupuku yang usianya dua tahun lebih tua dariku, saat pulang mengaji tadi ia Continue reading Setan Ondel-Ondel

Robert Langdon Goes To Indonesia

Perhatian: Cerpen ini adalah parodi dari novel Da Vinci Code. Khusus bagi yang pernah membaca novel tersebut.

CHAPTER 1

Cuaca tampak mendung ketika lelaki tampan itu turun dari pesawat sambil melihat- lihat sekitar bandara Soekarno-Hatta. Ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di Republik Indonesia semenjak beberapa tahun yang lalu saat ia mengadakan penelitian di Bali. Ia tampak bingung, mencari- cari orang yang berjanji akan menjemputnya. Ia tidak tahu orang itu seperti apa, ia bahkan tak tahu masalah seperti apa yang telah membawanya ke sini. Sesuatu yang sangat besar, pastinya.

Seminggu yang lalu ia menerima sebuah paket kilat dari seorang yang menyebut dirinya Guru. Ia memeriksa alamatnya, dan ternyata berasal dari Jakarta, Indonesia. Paket itu berisi sebuah gambar bintang bersudut lima, atau pentakel. Sesuatu yang amat mempesona pikiran akademisnya. Ia pun Continue reading Robert Langdon Goes To Indonesia

Selfi Yang Bodoh

Hari ini adalah hari pembagian rapor di kelasku. Kami duduk di ruang kelas sambil menunggu dengan hati yang berdebar-debar. Beberapa murid tampak mencorat-coret bukunya dengan gelisah, sementara sebagian yang lain ada pula yang tampak tidak peduli. Aku sendiri, aku tak begitu peduli dengan nilai. Bagiku nilai adalah sebuah opini, aku tak harus selalu setuju dengan opini wali kelasku, bukan? Ketidakpedulianku ini adalah gara- gara Selfi, teman sekelas kami yang baru saja pergi meninggalkan kelas ini.

Baiklah, biar kuceritakan tentang Selfi. Selfi adalah seorang gadis manis yang Continue reading Selfi Yang Bodoh

Unggas

Malam itu, di sebuah kota mengapung yang menjadi pusat peradaban, Ciko menghempaskan tubuhnya pada sebuah selokan. Manusia malang yang menjadi buronan polisi internasional itu hanya bisa diam sambil melihat ke langit. Ia sesekali meringis menahan rasa sakit sambil memegangi lengannya yang bersimbah darah karena terserempet peluru. Ia nyaris saja mati tertembak. Kalau saja peluru itu tidak meleset, pasti sudah menembus kepalanya.

Ia bangun berdiri. Sambil mengendap-ngendap ia bergerak menyusuri Continue reading Unggas