Kremasi Sunyi

Seperti biasa, saat liburan aku memang menjadi manusia kalong. Bahkan pada pukul dua pagi itu di mana orang-orang biasanya sudah tertidur pulas, aku masih menulis novel di kamar kontrakanku yang sempit, ditemani secangkir kopi dan musik instrumental dari speaker komputerku. Orang bilang, efek kafein adalah meningkatkan denyut jantung sekaligus meningkatkan keinginan buang air, bagiku efeknya lebih dari itu. Kopi membuatku lapar. Aku mengambil toples dan memeriksa isinya, tinggal sepotong biskuit dan remah yang tidak akan sanggup mengganjal perut. Lalu aku ingat, tidak jauh dari tempat tinggalku—mungkin hanya berselang dua atau tiga rumah—terdapat sebuah warung indomi yang biasanya buka dua puluh empat jam. Itulah tujuanku, aku berniat mengisi perut dengan mi rebus panas sembari rehat menghapus penat. Aku bangkit, mengambil dompet dan keluar dari kamar sambil membiarkan komputer tetap menyala. Namun celakanya, ketika kuperiksa isi dompet, tak ada uang sepeserpun. Mau tidak mau aku harus pergi ke ATM, kalau tidak salah waktu itu aku masih menyimpan seratus ribu rupiah di sana. Dan tentu saja, semua ATM di sekitar tempat tinggalku buka dua puluh empat jam. Jadi, sebelum aku pergi ke warung indomi, aku pun memutuskan pergi ke ATM terlebih dahulu.

ATM yang kumaksud ada Continue reading Kremasi Sunyi

Meditasi Dadan

Kemampuan Dadan untuk berhubungan dengan dunia spiritual dimulai dari hal yang sama sekali tak terduga. Tidak seperti kebanyakan orang yang umumnya belajar dari seorang guru, bertapa di puncak gunung atau di dekat kuburan, Dadan menemukan spiritualitasnya justru di dalam ruangan kantor. Tidak ada yang menyangka, seorang lelaki kurus berambut lurus yang setahun lalu mendaftar di PT. Citra Usaha, sebuah perusahaan cetak digital, ternyata akan menjadi seorang petapa dengan kesaktian supra-mandraguna.

“Kewajiban kamu adalah Continue reading Meditasi Dadan