Nada Terakhir Untuk Robi

Robi, seperti Hachiko yang menunggu majikannya pulang, selalu duduk di tempat yang sama setiap senja. Di kursi tua di depan danau, anak sepuluh tahun itu menatap langit yang semakin lama semakin redup kehabisan cahaya. Ia memelihara seekor anjing yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi. Lucunya, anjing itu juga bernama Robi–bukan Hachiko. Menamakan nama anjing sama dengan nama pemiliknya tentu adalah hal yang terasa agak kejam, namun kenyatannya memang Robi sendirilah yang memberinya nama demikian. Masalah dalam identifikasi diri, gangguan dalam pertumbuhan kejiwaan, begitulah kata orang-orang.

Robi dan Robi sudah lama dikenal oleh warga sekitar Danau Panorama, sebuah danau yang terletak di dalam Perumahan Panorama Permai, perumahan yang sering terendam banjir ketika musim hujan tiba. Menurut warga penghuni perumahan, orangtua Robi terseret arus ketika terjadi banjir setahun yang lalu, kemudian Continue reading Nada Terakhir Untuk Robi