Saya tidak punya suara yang merdu, juga tidak memiliki peralatan dan kemampuan audio editing yang memadai. Namun karena ada yang mengusulkan untuk membuat versi audio dari cerita ini, saya mencoba membuatnya. Kualitas audionya masih buruk, memang. Apa boleh buat, terlalu mahal untu membayar pembaca dan perekam profesional. Namun kalau ada yang iseng, siapa pun boleh membaca dan merekam cerpen dalam blog ini, selama untuk tujuan non-komersial.
Tag: audio
Pada suatu siang, seorang teman bernama Aria me-mention Twitter saya dan mengatakan bahwa semalam ia membacakan salah satu bab buku Setelah Gelap Datang. Saya segera meminta file-nya dan mendengarkan. Menarik juga. Akhirnya, malam ini saya sempatkan untuk menyunting file tersebut dan menambahkan suara latar menggunakan Fruity Loops. Berhubung saya memang tidak pandai menyunting suara, saya cuma menggunakan teknik coba-coba. Lumayan, berhasil menghilangkan noise, tetapi entah kenapa di beberapa bagian malah jadi terdengar kurang jelas. Kalau penasaran, silakan dengarkan.